Sunday, May 25, 2014

Andai Kamu Tau

Menghina? Siapa yang menghina?
Masak kamu gak ngerti aku sih.
Gimana perasaanmu setelah tau kalau orang yang kita percaya pergi ninggalin kita?
Putus. Aku gak pernah masalahin tentang putus.
Kenapa kamu nyambung-nyambungi semua ini sama putus.
Aku loh gak pernah nyari masalah soal putus. Kamu yang selalu hubungin ini semua dengan kata putus.
Bukan itu.. tapi aku kecewa.
Karena putus? Bukaann..
Aku cuma kecewa karena janjimu tak bisa ditepatin.
Aku cerita ke mereka. Karena hancur hatiku ini, betapa kecewanya aku sama kamu.
Kamu dulu pasti cerita ke semua  temenmu, temen kamarmu soal nuril kan? Itu karena kamu kecewa.
Mereka mungkin berfikir aku cowok gak tau diri, cowok gak setia, cowok  playboy.
Nyatanyaa.. mana buktinya aku selingkuh?
Aku gak pernah suka sama orang lain. Dua tahun aku menghindar dari orang lain.
Dua tahun aku gak pernah berani buat kagum sama orang lain.
Karena kamu yang terbaik, walaupun begitu banyak yang lebih baik menghampiriku, berusaha menarik perhatianku.
Tapi aku buta, aku gak pernah memperhatikan mereka.
Tapi kamu kagum dengan dia.

Banyak yang ingin aku tanyakan sama kamu.
Saat aku tau fbmu dihack, aku bantuin kamu begitu tulus.
Tapi apa?
aku traumaaa.. kamu gak pernah sedikitpun memperhartikan ketulusanku.
Jadinya aku cerita ke teman-teman ku setelah itu aku kasi password facebook ku ke kamu. Itu agar kamu lihat  betapa kecewanya dan betapa tulusnya aku.
Kenapa kamu mikir aku menghina kamu?

Setelah aku bisa buka akun fbmu lagi. 10 menit sebelum kamu ganti passwordnya, aku sempatkan buka chatmu dengan dia.
Bagaimana hatiku terus percaya jika melihat chatmu seperti itu.
Semua orang berfikir yang sama denganku jika mereka melihat chatmu dengan orang itu.
Bagaimana aku terus percaya kata-katamu yang mengatakan "Aku bukan cewek yang gampang suka dengan orang lain." Kalau ternyata kamu bilang kangen sama dia.
Sering mimpiin dia, senyum sama dia, ngerayu-ngerayu contohnya "alone? | nggak kok sama mas".
Bagaimana aku terus percaya kalau ternyata nama dia terus yang kamu ucapkan dalam sujudmu. Begitu dalamkah? Begitu perhatiankah kamu sama diaaa??
bagiamana aku percaya jika kamu berusaha ngungkapin perasaan kamu sama dia.
Apa alasan ini semua hanya untuk mendekatkan kamu padanya?
Bagaimana aku gak suudzon kalau nyatanya aku baca langsung chatmu seperti itu dengan orang lain.
Aku kecewa.. sangat kecewa sama kamu. Aku cuma pengen komitmen itu aja.
Putus aku TIDAK PERNAH mempermasalahkan. Tapi kedekatanmu sama dia.
Aku cinta sama kamu. Aku sayang sama kamu.
Bagaimana kekecewaanku seperti itu?
Andai kamu tau kekecewaanku.
Andai kamu tau rasa sakitku.
Andai kamu tau betapa aku mengorbakan diriku untukmu.
Andai kamu tau betapa hancurnya melihatmu sedekat itu.

Bagaimana aku tak suudzon?
Bagaimana aku percaya?
Seumur2 aku sama orang lain gak pernah gitu.
Walaupun aku dicap cowok playboy.
Tapi aku gak sedeket itu dengan orang lain.

Kalaupun putus tapi kamu gak ngedeketin cowok itu.
Aku mungkin gak bakalan pernah curhat, aku gak akan pernah ngungkit2 masalah kamu lagi.
Seperti kamu, setelah putus sama aku kamu gak pernah ngomongin aku. Itu karena kamu sibuk dengan cowok itu.
Tapi setelah putus sama aku, kamu begitu mudahnya bilang kangen, ato sedeket itu dengan cowok itu.

Jika orang lain tau masalah ini, mereka akan menafsirkan dua kemungkinan. Contohnya kata guruku ini :

Pertama, putus oke, TIDAK MASALAH. Tapi move on begitu cepat, nyatain perasaan orang lain secepat itu, deket secepat itu artinya dia punya dua alasan mutusin kamu. Pertama Inti putusnya jaga komitmen Islam untuk tidak pacaran dan alasan pendukung supaya dia bisa mudah dekat dengan orang itu.

Kedua, jika benar kata "aku bukan cewek yang cepat suka dengan orang lain" artinya dia sudah menyimpan rasa itu sejak dulu, saat masih pacaran sama kamu.
Dan sekarang cowok itu juga mengasi sinyal sama dia.
Jalan keluar agar mereka bisa dekat seperti itu ya seperti yang alasan pertama tadi.

Entahlah.. aku gak tau alasan yang mana.
Pacaran emang dosa.
Tapi kamu ke dia, bilang kangen trus mimpiin dia terus apa itu jugalah. Apa seperti itu tidak dosa?
Bukannya uda lama banget kamu tak seperti itu ke aku.  Aku tidak dapat perhatian darimu, aku tidak dapat kata "aku kangen kamu" darimu. Apa kamu mikirin aku tiap malem? Apa kamu inget aku disaat kamu sendiri. Apa kamu inget aku saat kamu deket dengan cowok itu??
Aku yang dosa? Bukannya aku sebelum jauh hari tak dapat perlakuan itu dari kamu?
Kenapa cowok itu yang dapet perlakuan seperti itu?

Entahlah.. andai kamu tau.
Hanya Allah yang dapat menilai kita.
Aku tau kamu gak mau disalahin.
Kemudian siapa yang salah?
Aku yang salah karena kamu cinta pertamaku?
Aku yang salah karena pengorbananku sengaja aku sembunyikan? Bukankah pengorbanan yang tulus saat tidak diketahui.
Aku yang salah karena aku setia sama kamu?
Aku yang salah selama ini aku jaga hati kamu?
Iya, aku yang salah :))
Seharusnya aku sadar kamu bahagia disitu.
Seharusnya aku juga bahagia disini bukan malah sedih.
Itu kesalahanku yang tak secepat ini mengikhlaskanmu.
Kenapa? Kamu cinta pertamaku.
kamu yang mengajarkan aku cinta dan setia.
Tapi ada saatnya aku mengikhlaskanmu suatu saat nanti.
Kembali atau tidak, Hanya Allah yang tau :))

Aku minta maaf jika selama ini kamu merasa dihina.
Aku khilaf tapi bukan itu maksudku.
Mengertilah walaupun sedikit.
Andai kamu tau..

No comments:

Post a Comment